Bina Pribadi “Aku dan Tubuhku”
Jakarta, LINK—Berada pada usia jelang remaja, siswa-siswa kelas 5A, 5B dan 5C SD Jubilee serta 5A dan 5B Full English Primary mendapatkan pembekalan Bina Pribadi “Aku dan Tubuhku (Me and Myself)” dari Unit Bimbingan dan Konseling dan dokter Theresia Wongkar pada 25 September untuk SD dan 3 Oktober 2017 untuk FE-Primary di Ruang MPR lantai 2, gedung Sekolah Jubilee. Wali kelas mendampingi siswa-siswanya; Ms Lim Helga Vitarani, Ms Magdalena, Ms Bong Jova, Ms Mamta Khanna, dan Ms Erlina.
Dimulai dengan meditasi dan doa yang dipimpin oleh Koordinator unit Bimbingan dan Konseling Ibu Wiwiek Widiarti, dilanjutkan dengan pembacaan puisi tentang perubahan-perubahan tubuh dan psikologis di awal-awal menuju usia remaja. Ibu Wiwiek kemudian membagikan daftar pertanyaan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa. Setelah itu, membagi menjadi siswa menjadi 6 kelompok untuk menuliskan masa remaja, perubahan-perubahan pada pria, perubahan-perubahan pada wanita, masalah-masalah pada masa remaja, pelecehan seksual dan cara menghadapinya, serta kegiatan-kegiatan positif yang harus dilakukan pada masa remaja. Siswa-siswa lalu diminta menuliskannya di kertas ‘post it’ dan menempelkannya di papan Flip Chart, dan tiap kelompok diminta membuat ‘ringkasan dan kesimpulan’ (summary) dari hasil pendapat anggota kelompoknya dan dibahas bersama Ibu Wiwiek. Kegiatan selanjutnya sebelum memasuki reses pertama, siswa secara berkelompok menyelesaikan puzzle menyusun potongan-potongan gambar yang berkaitan dengan organ reproduksi manusia.
Pada sesi dr. Theresia Wongkar, dokter Klinik Sekolah Jubilee, dijelaskan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada laki-laki dan perempuan pada masa awal-awal usia remaja. Laki-laki ditandai dengan diproduksinya sel sperma oleh testis. Setiap hari, testis dapat memproduksi cairan sperma. Jika penuh, cairan keluar dengan sendirinya saat laki-laki mengalami mimpi basah. Selain itu, dada terlihat bidang, tumbuh kumis dan janggut, rambut-rambut halus di sekitar kemaluan, tumbuh jakun, suara lebih berat dan organ kemaluan membesar. Tidak semua laki-laki mengalami perubahan ini, ada laki-laki yang tidak mempunyai kumis dan jakun yang menonjol.
“Pada perempuan, sel telur mulai diproduksi oleh ovarium (indung telur). Perubahan ini ditandai dengan adanya haid (menstruasi) yang terjadi 28 hari sekali. Proses terjadinya haid adalah sebagai berikut; sel telur masak dan diikuti penebalan dinding rahim, sel telur dilepas ke rahim, jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan mati dan lepas bersama dinding rahim ke luar rahim. Proses ini menyebabkan terjadinya perdarahan kecil yang keluar selama dua sampai enam hari. Haid pertama dapat terjadi pada usia 9-15 tahun. Selain itu, ditandai dengan membesarnya pinggul dan payudara serta muncul rambut halus di sekitar kemaluan,” jelas dr. Theresia.
Kemudian, siswa laki-laki dan perempuan dipisah ke dalam dua ruangan. Kelas laki-laki mengikuti Mr Yohanes Guritno untuk SD Jubilee dan Mr Tara Nababan untuk FE-Primary. Siswa perempuan tetap di MPR 2 bersama Ibu Wiwiek dan dr. Theresia. Setelah terpisah, siswa-siswa mendapatkan penjelasan yang lebih detil tentang perubahan-perubahan fisik dan psikologis pada masa puber.
Pada penghujung kegiatan ini, siswa-siswa laki-laki dan perempuan kembali bersama-sama berada di MPR 2 untuk selanjutnya dr. Theresia menjelaskan proses reproduki yang terjadi pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Pada manusia ayah dan ibu berhubungan, lalu terjadilah pembuahan kemudian ibu mengandung kita, bulan per bulan tumbuh-berkembang hingga 9 bulan dan lahirlah kita. Ibu Wiwiek lalu menutupnya dengan penjelasan tentang tanggung jawab kita untuk menjaga diri dari kejahatan seksual, kekerasan seksual, dan bagaimana cara-cara menghindarinya. (Ab/fth/JMC)