Dua Alumni Jubilee School Sabet Medali Asian Games 2018
Jakarta, LINK—Dua alumni Jubilee School Aldila Sutjiadi dan Edgar Xavier Marvelo menjadi penyumbang medali untuk Indonesia pada ajang Asian Games 2018. Aldila alumnus SMA Jubilee tahun 2013 menyumbang medali emas pada cabang tenis, sementara Edgar adalah alumnus Full English-Secondary (FE-S) tahun 2014 menyumbang perak pada cabang wushu.
Edgar menjadi atlet pembuka perolehan medali kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Dia menyumbangkan medali perak dari taolu di nomor changquan putra.
(Foto koleksi pribadi Edgar)
Dalam final changquan di Hall B, JIEXPO Kemayoran, Minggu (19/8), Edgar bersaing dengan 16 pewushu putra lain. Edgar mengantongi 9,72 poin, dan berhak dapatkan medali perak. Ia hanya terpaut 0,03 poin dari pewushu China, Sun Peiyuan (9,75) yang meraih emas. Medali perak itu melanjutkan prestasi bagus Edgar saat tampil di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Saat itu, pewushu penggemar Jet Li dan Jacky Chan tersebut juga meraih perak.
Aldila (kiri) dan Edgar, dua alumni penyumbang medali. (Foto koleksi pribadi Aldila)
Wushu sudah ditekuni Edgar sejak usia belia. Saat duduk di bangku kelas 2 Full English- Primary Jubilee ia bahkan telah serius mengikuti kegiatan ekstrakurikuler wushu Jubilee School. Sejak itu, ia tak pernah meninggalkan wushu. Ia lanjut menekuni wushu di Harmony Wushu Indonesia.Tercatat ia mengoleksi beberapa medali emas di ajang junior, termasuk sebagai juara dunia wushu junior 2011 di Singapura.
“Mudah-mudahan wushu bisa masuk Olympic Games dan saya bisa dapat medali di situ,” harap Edgar untuk meraih prestasi wushu selanjutnya.
Emas Pertama Aldila
Aldila berhasil merebut medali emas pada nomor ganda campuran. Di final, bersama pasangannya Christopher Benjamin Rungkat, berhasil memenangi pertandingan final melawan pasangan Thailand Luksika Kumkhum-Sonchat Ratiwatana dengan skor 6-4, 5-7, (10-7) pada Sabtu (25/8) di Jakabaring, Palembang. Ini adalah medali emas pertamanya pada ajang multi-event internasional dan sekaligus mengakhiri puasa emas cabang tenis sejak Asian Games 2002 di Busan, Korsel. Medali emas Aldila dedikasikan untuk keluarga, pelatih,dan teman-teman dekat yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Aldila untuk menekuni tenis.
Aldila telah menekuni tenis sejak kecil. Bakat tenisnya makin terasah saat ia tampil dalam kejuaraan tenis “Jubilee School 14-U Asian Tennis Championship 2009” yang disponsori oleh Jubilee School dan PB Pelti. Saat itu, Aldila masih duduk di bangku kelas 8 SMP Jubilee dan berhasil meraih medali perak pada tunggal putri dan ganda putri.
(Foto koleksi pribadi Aldila)
Aldila adalah sosok atlet yang bisa mengatur waktunya dengan sangat baik. Kesibukannya dalam menggeluti tenis tak membuatnya menelantarkan studinya. Ia juga adalah sosok yang cerdas dalam dunia akademik. Setelah menamatkan studinya di SMA Jubilee ia melanjutkan studinya di University of Kentucky, AS, dan meraih gelar kesarjanaannya pada jurusan Matematika Ekonomi dengan predikat summa cum laude dengan IPK 3,92. “Jubilee School mendukung karier aku di tenis dan dapat memberi jadwal (sekolah) yang fleksibel saat aku bertanding. Jubilee School mendukung aku di bidang akademik dan sekaligus prestasiku di tenis. Terima kasih,” kata Dila dalam sebuah perbincangan melalui media sosial akhir Agustus lalu. (Fth/JMC)